Kamis, 05 Februari 2015

Celoteh Sepatu

Diposting oleh dita amalia di 11.41




" Kita tuh kaya sepatu ya"

"Sepatu?"

"Iya. Aku sepatu kanan, kamu sepatu yang kiri."

"Maksudnya... sepasang?"

"Bukan. Kamu tuh ibarat sepatu kiri yang dipake sama orang lain. Sedangkan Aku ibarat sepatu kanan yang dipake sama orang yang beda. Ya, kita sepasang tapi bukan dalam pemilik yang sama gitu."

"Oooh. Hahahaha terus apa nyambungnya?"

"Ya... emang ngga nyambung sih"

"Meskipun beda pemilik juga, kita tetep sepasang kan? Kamu sepatu kanan, Aku sepatu kiri."

"Tapi gimana sama pasangan si sepatu kanan? bukannya bakal lebih serasi kalo dipasangin sama sepatu yang sama?"

"Iya. Tapi kita tetep bisa jadi sepasang kan?"
                                            
**



Celoteh sang sepatu kanan :
Kita itu sepatu. Aku sepatu kanan, kamu yang kiri nya. Sepasang. Tapi nggak saling berpasangan. Belum. Aku seneng banget loh kalo diajak jalan jauh sama kamu, apalagi kalo lari-lari. Tapi aku takut kamu cape. Aku juga ga masalah ko kalo kena ujan. tapi aku takut kamu kedinginan. Takut kamu masuk angin. Sampe bersin bersin.

Kita adalah sepasang sepatu
Selalu bersama tak bisa bersatu
Kita mati bagai tak berjiwa
Bergerak karena kaki manusia
Aku sang sepatu kanan
Kamu sang sepatu kiri
Ku senang bila diajak berlari kencang
Tapi aku takut kamu kelelahan
Ku tak masalah bila terkena hujan
Tapi aku takut kamu kedinginan


Celoteh sang sepatu kiri :
Kita emang sepatu kanan dan kiri yang berharap bisa berpasangan. Tapi, aku bisa apa? Ketika kita dipakai oleh kaki kaki yang berbeda, dan ditaruh di rak yang berjauhan, kita nggak bisa apa-apa. Padahal, deket kamu aku bisa seneng banget. Kita bisa berbagi, kita bisa lari-lari, kita bisa hujan-hujanan. Tapi, aku harus gimana? Kita bisa apa? 
Berdoalah supaya kaki kaki itu menemukan sepatu yang serasi ; Kita. Kamu, Aku. Sepatu kanan dan Sepatu kiri yang berpasangan.

Kita sadar ingin bersama
Tapi tak bisa apa-apa
Terasa lengkap bila kita berdua
Terasa sedih bila kita di rak berbeda
Di dekatmu kotak bagai nirwana
Tapi saling sentuh pun kita tak berdaya

Ku senang bila diajak berlari kencang
Tapi aku takut kamu kelelahan
Ku tak masalah bila terkena hujan
Tapi aku takut kamu kedinginan
Kita sadar ingin bersama
Tapi tak bisa apa-apa
Kita sadar ingin bersama
Tapi tak bisa apa-apa
Terasa lengkap bila kita berdua
Terasa sedih bila kita di rak berbeda
Di dekatmu kotak bagai nirwana
Tapi saling sentuh pun kita tak berdaya
Cinta memang banyak bentuknya
Mungkin tak semua bisa bersatu. *



Tapi pada akhirnya, kaki kaki manusia itu mempertemukan mereka ke dalam satu rak yang sama. Sang sepatu kanan meminta sepatu kiri untuk bersamanya. Untuk menemani ia berlari. Berjalan bersama di hari yang berhujan.
Aku harap bisa terus seperti ini.
Semoga.




*Terinspirasi dari lagunya tulus :)




Dita Amalia,
06/02/2015

6 komentar:

hawadys on 9 Februari 2015 pukul 13.22 mengatakan...

Sepatu memang saling membutuhkan. jika salah satu hilang, pasti jadi tak berguna. namun tidak dengan emak gue, dia bisa menggunakan dan memanfaatkan sepatu meski hanya satu. buat nimpukin gue kalo lagi nakal. xD

dita amalia on 15 Februari 2015 pukul 04.51 mengatakan...

terimakasih udah mampir :)

dita amalia on 15 Februari 2015 pukul 04.56 mengatakan...

tapi kalo nimpuknya pake sepatu kanan sekaligus yg kirinya lebih mantep tuh. double-attack! XD btw emang bener sih, sepatu saling membutuhkan. ga lengkap kalo salah satu ada yg hilang:)

Enas Nasrudin on 3 Maret 2015 pukul 15.27 mengatakan...

bagus deh ceritanya neng, coba dibikin jadi novel, tinggal diputar-putar aja kata2 nya, oh iya, btw salam kenal yah kak' dita, :)
KEESAMUS FANS
www.enasnasrudin.com

dita amalia on 12 Maret 2015 pukul 05.29 mengatakan...

hehehe iya, terimakasih udah mampir di blog ini :D

Anonim mengatakan...

Hmm jangan lupa mampir ke www.safetyshoes.co.id
untuk sepatu safety terbaik dari Indonesia

Posting Komentar

 

Chocodit Escape Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos