Kau dengan awanmu.
Aku dengan ombakku.
Tapi kita sama-sama menerjemahkan angin, sayang.
Bicara soal tempat kita yang tak sama.
Kau terbang.
Sedang Aku berlayar.
Dan Kita takut akan jatuh atau tenggelam
Kau melayang di birunya langit. Kemudian mendarat di bandara.
Dan aku berlayar mengarungi samudera biru. Lalu berlabuh di dermaga.
Biru langit dan biru laut. Sebuah perpaduan, bukan?
Bagaimana Kita bersua? Sedang tempat Kita berpijak tak sama?
Bagaimana jika Aku karam? Dan kotak hitammu hilang?
Kita akan sama-sama pulang, sayang. Katamu
Kemana?
Ke rumahmu. Ke laut. Menjadi buih. Sambil memandang awan dan bintang-bintang di langitku, Kau bilang. Dengan mantap aku bercakap. Ya,
Karena Aku, lautan kemana Kamu akan pulang. Dan langitmu, atap tempat dimana Aku selalu menetap, tuk menatap. Dan rumah untukku adalah tempat dimana kamu berada. Entah di langit atau di laut.
I'm only happy when I'm with you
Home for me is where you are.
I try to smile and push on through.
But home for me is where you are.
Aku diam-diam menulis ini saat kita berdua merasakan angin. Tapi akhirnya ketauan juga ya.
I'm sincerely happy to sit, and walk beside you, dear;)
Dita Amalia,
20/03/2015
0 komentar:
Posting Komentar