lewat kacamata minusku

andai kamu bisa untuk aku gapai. aku tak perlu diam-diam mengagumimu lewat kacamata minusku
dan kau tak perlu tertangkap basah ketika mengindari tatapanku. ya, kau mengindar dariku.
kacamata minusku tak pernah bohong. karna lewat dia, aku bisa melihat kebenaran dengan jelas...

aku juga bisa melihat wajahmu lebih jelas. terasa lebih dekat
melihatmu di lapangan, bermain bola dengan lincahnya.
atau melihatmu berdiri di pojokan balkon. menatap ke satu titik tanpa mau di ganggu
aku tersenyum mengingat semua itu. saat-saat ketika aku lebih leluasa menatap wajahmu. ya, meskipun dalam radius yg cukup jauh. lewat kacamata minusku.
saat-saat ketika kau tak sadari tatapanku. yang selalu mengekor kemanapun kakimu kau ayun





andai kamu masih disini ya :')

kamu lagi

      hey, aku masih disini dengan penantian itu. betapa diriku ini mungkin tak bisa terlepas dari jerat pesonamu. betapa mataku tak dapat kualihkan dari langkah kakimu yg kian lama kian menjauh. kenapa? kenapa perasaan ini begitu pekat? tapi kenapa? kenapa juga yg selalu membuyarkan otakku yg sedang terfokus dengan rumus rumus fisika. kau. kau. kau terus yg kufikirkan sampai ketika ada yg bertanya 2 dikali 2 lalu kujawab dengan namamu? begitu fasih rasanya mulutku untuk mengucapkan namamu. nama lengkapmu. hari ulangtahunmu. bahkan apa yg kusuka darimu.
   
      mungkin kalian bosan dengan diriku yg selalu bercerita tentangnya. aku pun bosan dengan penantian itu. aku bosan harus menunggu lama tanpa tau apa yg aku perbuat ini salah atau benar? aku sendiri tak tahu. untuk apa aku menunggu selama ini? apa pantas aku menunggumu tanpa membuka hati untuk orang lain?