setengah jam yang lalu, suara itu masih aku dengar di ambang telpon. suara itu jelas suaramu.
suara itu berkata, kau akan pulang telat. kau bilang, kau sedang tak enak badan. dan kau bilang kau akan baik-baik saja. tapi aku khawatir. aku bilang, cepatlah pulang, kami semua menunggu. tapi kau malah membentak. kau bilang kau benar-benar tak apa-apa, aku tak usah menghawatirkannya. Kau memang keras kepala. Kau memang tak pernah menghargai rasa peduliku.
Aku tutup gagang telpon itu. aku mengumpat dengan umpatan kasar. aku kesal sekali. aku berlari menaiki tangga menuju kamarku
Telpon berdering lagi. mau tak mau aku harus mengangkat gagang yg tadi kubanting.
Halooo....
Suaraku datar. kupingku menangkap suaramu lagi. ada apa lagi?,kubilang. ia sempat meminta maaf karna telah membentakku tadi. Ia bilang ia akan pulang sekarang juga. terserah lah. aku sedang malas menerima kata maaf. kuletakkan kembali gagang telepon walaupun suara itu masih mengiang. aku tau itu tak sopan. tapi, sudahlah, mood-ku sedang tak bagus hari ini.
Aku menaiki tangga lagi menuju kamarku. aku ingin berbaring. kuputuskan untuk memejamkan mataku. tapi aku tak bisa tidur. padahal, siang ini sedang hujan. waktu yang sangat pas untuk tidur. aku menggulingkan badanku kesana kemari tapi tetap aku tak bisa tidur. mataku memang terpejam. tapi fikiranku tidak.
masih dalam keadaan terjaga, terdengar suara ibu berteriak-teriak dibawah sana. meneriaki namaku. "Luyza....Luyza..." aku segera turun kebawah. aku berkata, ada apa bu?. ibu lalu memelukku erat. tampak sesengukan dengan airmata berderai. aku bingung. kulepaskan pelukan ibu. dan bertanya lagi, ada apa,bu?
ibu terus menerus menangis. dan aku terus menerus dibelenggu rasa bingung. "Ayahmu..."
"Ayah kenapa,bu?"
"Ayah kecelakaan, waktu hendak pulang kemari" ibu menangis lebih kencang
"APA?? tapi tadi ayah menelponku.." ibu memelukku lagi. seketika aku menangis di pelukan ibu. aku tak habis fikir...
suara itu... suara yang ketika setengah jam lalu membentakku. suara yang tadi kuabaikan. Tapi, di detik ini,pemilik suara itu udah ngga ada lagi di dunia. suara itu udah pergi keatas sana
selamat jalan yah.. suara di gagang telepon itu.. selalu terngiang dengan jelas. suara dari mulutmu yang terakhir kali kudengar. Suara dari seseorang yang sangat keras kepala. yang setengah jam lalu sempat kubenci. yang detik ini sangat aku sesali. yang dalam perbincangan tadi kuabaikan, yang saat perbincangan terakhir kudengar sayup-sayup suara itu berkata, "... ayah mencintaimu"
dalam hati aku menggumam, aku juga mencintaimu ayah....maaf atas sikapku yang tak sopan tadi...
dan aku yakin tuhan akan menyampaikan kata-kataku ini padamu,ayah
Senin, 29 April 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Hiks yah.
hehe iya
Posting Komentar