Aku yang akan menangkapmu lebih dulu.
Bahkan sebelum kamu melesat meninggalkan sensasi berdebar di medan magnetku.
Kamu seharusnya tak terbang lebih cepat dari aku.
Sebab kamu hanyalah angin yang menghantam dedaunan jatuh ke tanah.
Atau menerbangkan debu-debu sehingga bertebaran acak di udara
Kamu hanyalah angin. Yang tak punya sarang untuk pulang.
Angin. Menggiring kepasrahan dalam setiap doa yang menjadi agonia.
Izinkan aku menyentuh dinding langitmu yang lama kelam.
Menggantungkan bintang paling terang diantara labah-labah yang bersarang membuat jaring di hitam langit malammu yang meradang
Izinkan aku mengguyur kembang sepatu di halaman depan rumahmu yang lama gersang.
Tak terjamah sebab kau sibuk akan tualang.
Izinkan aku menata hatiku.supaya tak ada lagi nama-nama yang berserakan.
Bangun, tuan. pagimu sudah menjelang. Tapi kenapa sampai sekarang kau tak juga hubungi aku?
kita sama-sama menyepi. Barangkali, kita hanyalah manusia-manusia kesepian. jadi,siapa yang akan lebih dulu mengagumi dan meninggalkan? Aku? Atau kamu?
0 komentar:
Posting Komentar